Skip to main content

5 Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria Yang Harus Diketahui

Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria
5 Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria Yang Harus Diketahui - Apakah Anda mengetahui apa saja perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria? Jika membahas mengenai bakteri, hampir semua bakteri ukurannya dapat dilihat melalui mikroskop. Sebagian besar bakteri memang memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Namun dengan adanya Archaebacteria dan Eubacteria ini Anda akan lebih mudah membagi kelompok bakteri. Keduanya merupakan bakteri yang sama-sama dapat dilihat melalui mikroskop. Ahli mikrobiologi telah membagi bakteri yang ada menjadi 2 kelompok, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Keduanya memiliki perbedaan yang dapat membuatnya tampak berbeda.

Bagi Anda yang penasaran apa saja perbedaan dari kedua bakteri Archaebacteria dan Eubacteria ini, Anda dapat menyimak ulasan berikut ini. Berikut adalah beberapa perbedaan dari Archaebacteria dan Eubacteria yang dapat Anda ketahui:

Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria:

Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria
1. Dinding sel
Jika dilihat dari dinding sel, Archaebacteria tidak mengandung atau tersusun dari peptidoglikan sedangkan Eubacteria mengandung atau tersusun dari peptidoglikan. 

Jadi bagi Anda yang ingin menentukan apakah itu bakteri Archaebacteria atau Eubacteria, lihat susunan dinding selnya terlebih dahulu.

2. Lipid membran
Dilihat dari lipid membrannya, hidrokarbon yang ada pada Eubacteria tidak bercabang. Sedangkan hidrokarbon yang ada pada Archaebacteria sebagian bercabang. 

Selain dinding sel, Anda juga dapat melihat jenis kelompok bakteri yang mana dari lipid membran.

3. RNA polimerase
Archaebacteria terdiri dari beberapa jenis sedangkan Eubacteria hanya terdiri dari satu jenis saja. Jadi sudah dapat dipastikan bahwa bakteri yang memiliki RNA polimerase satu jenis adalah ee dan yang lebih dari satu adalah Archaebacteria.

4. Intron
Intron merupakan bagian dari gen yang tidak untuk pengkodean. Untuk Eubacteria sendiri tidak memiliki intron sedangkan Archaebacteria memiliki intron pada beberapa gen.

5. Respons
Bakteri juga memiliki respons terhadap antibiotik streptomisin dan juga kloramfenikol. Untuk bakteri yang pertumbuhannya tidak terhambat maka bakteri tersebut merupakan Archaebacteria. 

Sedangkan bakteri yang memiliki pertumbuhan terhambat maka itu merupakan bakteri Eubacteria.

Archaebacteria sendiri adalah kelompok bakteri yang mampu menghasilkan gas metan, mikroskopik dan lain sebagainya. Secara biokimia, Archaebacteria memiliki perbedaan dengan Eubacteria yang sangat menonjol. 

Perbedaan tersebut telah dibagikan sebelumnya, pastikan untuk membacanya dengan seksama. Jika Anda merasa bingung dalam menentukan kelompok bakteri maka sesuaikan dengan ulasan mengenai perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria tersebut.

Archaebacteria merupakan bakteri yang dianggap sebagai nenek moyang bakteri yang ada saat ini. Sedangkan Eubacteria sendiri merupakan bakteri yang bersifat prokaroit. 

Jika Anda melihat perbedaan dari Archaebacteria dan Eubacteria tersebut, Anda akan lebih mudah membagi kelompok bakteri yang sedang Anda amati. 

Walaupun merupakan suatu hal yang memiliki ukuran sangat kecil, bakteri tetap dapat dilihat dengan jelas menggunakan mikroskop. Bakteri juga dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu Archaebacteria dan Eubacteria, untuk membaginya lihatlah perbedaan dari kedua kelompok bakteri Archaebacteria dan Eubacteria. 

Sekian dan semoga ulasan mengenai perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria ini dapat bermanfaat, terima kasih telah berkunjung diblog ini.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar